Menkes Ajak Remaja Cegah Penyebaran HIV&AIDS


feat-gebyaraids
Kasus HIV &AIDS di Indonesia sudah dalam kondisi lampu merah. Selama periode Januari hingga September 2014, jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 22.869 kasus dan AIDS 1.876 kasus. Sementara sepanjang tahun lalu, kasus HIV yang dilaporkan berjumlah 29.037 dan AIDS 6.266 kasus.
Kondisi mengkhawatirkan tersebuttentu harus diperangi bersama, termasuk oleh remaja sebagai generasi penerus bangsa. Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M (K) pun mengajak para remajauntuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran virus HIV &AIDS.
“Saya berharap kalian dapat menjadi agen perubahan, sekaligus menyebarluaskan informasimengenai bahaya HIV & AIDS. Yang terpenting, hindari perilaku negatif yang dapat memicu penularan penyakit ini, seperti narkoba dan seks bebas,” kata Menkes di hadapan 200 siswa sekolah menengah yang mengikuti ‘Gebyar Remaja Indonesia Peduli HIV & AIDS’ di Universitas Negeri Jakarta, Jumat (12/12).
Saat ini, baru sekitar 11-13 persen remaja Indonesia yang benar-benar memahamibahaya HIV & AIDS. Padahal, jumlah pasien darikalangan anak-anak dan remaja terus meningkat. Data Kemenkes menunjukkan selama periode Juli-September 2014, sekitar 1,1 persen pasien HIV berasal dari kelompok usia 5-14 tahun.
Untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap bahaya HIV & AIDS, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan KPAN, BKKBN, dan BNN mengampanyekanprogram ‘Aku Bangga, Aku Tahu’ sejak 2011. Program berupa penyuluhan dan pemberian pengetahuan ini khususnya ditujukan bagi remajaberumur 15-24 tahun.
“Upaya menurunkan jumlah kasus HIV & AIDS harus terus dilakukan sampai target zero new infection tercapai. Saya yakin kita pasti bisa, terutama dengan bantuan remaja Indonesia yang saat ini jumlahnya mencapai 67 juta jiwa,” kata Menkes Nila.
Acara pada siang hingga sore hari tersebut juga diisi dengan dialog interaktif dengan narasumber psikolog Ratih Ibrahim, Marsya Idol, dr Herbert Situmorang, dan Ginan dari Rumah Cemara. Penampilan Abdul and The Coffee Theory dan Dance4Life pun tidak kalah menarik perhatian. Dance4Life sendiri merupakan gerakan internasional yang bertujuan mengarahkan para remaja untuk mencegah penyebaran HIV & AIDS lewat kegiatan positif, seperti menari dan bermain musik. []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

Sejarah Desa Banyuasin Kembaran Loano Purworejo

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia : Menuju Tua Yang Sehat, Mandiri dan Produktif